Awas, Kerancunan Gas CO dari Knalpot! (1)
KOMPAS.com-Salah satu emisi yang dikeluarkan knalpot dan sangat fatal akibatnya terhadap manusia adalah gas yang disebut karbon monoksida (CO). Gas ini sangat beracun namun susah dipantau. Pasalnya, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan. Di samping itu, juga mengakibatkan iritasi.
Gas tersebut terjadi karena proses pembakaran tidak berlangsung dengan sempurna akibat pasokan oksigen kurang . Untuk mendapatkan proses pembakaran yang sempurna, perbandingan campuran antara bahan bakar – dalam hal ini bensin – dengan udara harus 14,7 : 1. Perbandingan antara bahan bakar dan udara ini disebut stoikiometrik. Komponsisinya berbeda untuk setiap jenis bahan bakar.
Kalau pembakaran sempurna, polusi yang muncul adalah karbon dioksida (CO2) yang menyebabkan pemanasan global.
Polusi lain yang dihasilkan mesin adalah nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC) atau bahanbakar yang belum terbakar. Khusus pada mesin diesel ditambahkan dengan asap atau partikulat alias jelaga.
Cara yang dilakukan untuk menurunkan emisi tersebut, selain membuat pembakaran sempurna, di knalpot juga dipasang katalisator (catalytic converter).
Bahaya CO.
CO umumnya ditimbulkan oleh mesin bensin. Makin lama mesin digunakan, maka banyak CO yang ditimbulkannya. Pasalnya, proses pembakaran berlangsung tidak sempurna karena berbagai faktor. Nah, kebetulan, di Indonesia kendaraan umum, mayoritas menggunakan mesin bensin. Karena itu bahayanya termasuk tinggi. Jika kadarnya mencapai 100 ppm, akan sangat mengancam kesehatan manusia di sekitarnya.
CO umumnya ditimbulkan oleh mesin bensin. Makin lama mesin digunakan, maka banyak CO yang ditimbulkannya. Pasalnya, proses pembakaran berlangsung tidak sempurna karena berbagai faktor. Nah, kebetulan, di Indonesia kendaraan umum, mayoritas menggunakan mesin bensin. Karena itu bahayanya termasuk tinggi. Jika kadarnya mencapai 100 ppm, akan sangat mengancam kesehatan manusia di sekitarnya.
Untuk kadar rendah, CO mengakibatkan depresi, kebingungan dan pelupa. Karena itu, jangan heran, di saat macet, banyak pengemudi atau penumpang kendaraan jadi stress. Bahkan mengantuk!. Penelitian lain, mempengaruhi hemoglobin darah.
Karena ancaman CO yang sangat fatal tersebut, maka produsen mobil terus menyempurnakan proses pembakaran mesin bensin. Salah satu cara yang dilakukan adalah menyemprotkan bahan bakar (injeksi) ke dalam mesin, baik langsung maupun tidak. Cara lain, agar kerja mesin makin efisien dan bisa menekan CO dan CO2 serendah mungkin, perbandingan kompresi makin lebih tinggi. Khusus untuk hal terakhir, diperlukan bensin dengan kualitas baik, misalnya dengan oktan lebih tinggi.
Ancaman gas buang yang keluar memalui knalpot ternyata sangat “ganas”, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya. Gas tersebut terbentuk karena berbagai faktor seperti berikut.
Faktor lain juga ikut menentukan terbentuknya CO adalah suhu kerja mesin yang tidak normal, waktu pengpian yang tidak pas dan sebagainya. Saluran dan sistem pasokan bahan akar yang kotor juga bisa menyebabkan terjadinya CO.
Sistem pasokan bahan bakar terdiri dari tangki, pompa bensin, slang-slang, saringan bensin dan injektor untuk memasok bensin ke mesin. Bila mesin dimatikan, bahan bakar yang tersisa pada komponen yang disebutkan tadi meninggalkan residu berupa “gum”. Kondisi ini akan menyebabkan lubang injektor yang sangat kecil tersumbat. Akibat selanjutnya, semprotan yang dihasilkan menjadi kurang bagus, mesin jadi boros bensin, polusi bertambah. Mesin juga loyo dan tak mampu diajak berngebut-ria.
Tetap Bersih
Untuk menjaga sistem pasokan bahan bakar lancar dan bisa memenuhi perbandingan campuran bensin dan udara ideal, 14,7 :1, harus dibersihkan secara teratur.
Cara paling mudah membersihkannya, tambahkan saja fuel system treatment atau fuel sistem cleaner ke tangki bensin. Produk TOP1, untuk membersihkan sistem pasokan bahan bakar adalah “Power Booster”.
Untuk menggunakannnya, cukup dimasukkan ke tangki bensin dengan komposisi 0,5 liter Power Booster (botol) untuk 60 liter bensin. Penggunaannya tidak harus setiap mengisi bensin, tetapi 5.000 km. Nah, kalau tangki bensin mobil anda 50 liter, tentu saja bisa dikurangi.
Cara paling oke, biarkan bensin di tipis di tangki. Begitu sudah berada di SPBU, masukkan Power Booster ke dalam tangki. Setelah baru diisi dengan bensin. Hasilnya, proses pencampuran akan lebih baik. Bahan inilah yang akan membersihkan sistem seluruh pasokan bahan bakar sekaligus melindunginya dari kotoran.
Seorang rekan yang menggunakan Nissan Grand Livina keluaran 2008, setelah mencoba TOP1 Power Booster dengan menambahkannnya ke bensin premium, mengaku langsung merasakan akibatnya. “Tarikan lebih baik. Suara mesin jadi lebih halus,” jelasnya sambil tersenyum.
Ya..., dengan menambahkan Power Booster, bukan hanya mencegah Anda dan orang lain kerancunan, juga akan membantu juga menjaga lingkungan tetap baik atau mengurangi pencemaran.
Bahkan bagi Anda yang suka tancap gas, namun kantong pas-pasan (berat juga beli bensin dengan oktan 92 ke atas), satu botol cukup untuk beberapa bulan (sesuai dengan jarak tempuh). Keuntungan lain, mesin akan lebih mudah distart di pagi hari, mengurangi biaya operasional (karena lebih irit bensin) dan perbaikan.
Ya... untuk mendapatkan nilai tambah ekstra, harus juga pengeluaran ekstra. Khusus dengan TOP 1 Power Booster, hanya untuk beberapa bulan dan bukan setiap mengisi bahan bakar!
Faktor lain juga ikut menentukan terbentuknya CO adalah suhu kerja mesin yang tidak normal, waktu pengpian yang tidak pas dan sebagainya. Saluran dan sistem pasokan bahan akar yang kotor juga bisa menyebabkan terjadinya CO.
Sistem pasokan bahan bakar terdiri dari tangki, pompa bensin, slang-slang, saringan bensin dan injektor untuk memasok bensin ke mesin. Bila mesin dimatikan, bahan bakar yang tersisa pada komponen yang disebutkan tadi meninggalkan residu berupa “gum”. Kondisi ini akan menyebabkan lubang injektor yang sangat kecil tersumbat. Akibat selanjutnya, semprotan yang dihasilkan menjadi kurang bagus, mesin jadi boros bensin, polusi bertambah. Mesin juga loyo dan tak mampu diajak berngebut-ria.
Tetap Bersih
Untuk menjaga sistem pasokan bahan bakar lancar dan bisa memenuhi perbandingan campuran bensin dan udara ideal, 14,7 :1, harus dibersihkan secara teratur.
Cara paling mudah membersihkannya, tambahkan saja fuel system treatment atau fuel sistem cleaner ke tangki bensin. Produk TOP1, untuk membersihkan sistem pasokan bahan bakar adalah “Power Booster”.
Untuk menggunakannnya, cukup dimasukkan ke tangki bensin dengan komposisi 0,5 liter Power Booster (botol) untuk 60 liter bensin. Penggunaannya tidak harus setiap mengisi bensin, tetapi 5.000 km. Nah, kalau tangki bensin mobil anda 50 liter, tentu saja bisa dikurangi.
Cara paling oke, biarkan bensin di tipis di tangki. Begitu sudah berada di SPBU, masukkan Power Booster ke dalam tangki. Setelah baru diisi dengan bensin. Hasilnya, proses pencampuran akan lebih baik. Bahan inilah yang akan membersihkan sistem seluruh pasokan bahan bakar sekaligus melindunginya dari kotoran.
Seorang rekan yang menggunakan Nissan Grand Livina keluaran 2008, setelah mencoba TOP1 Power Booster dengan menambahkannnya ke bensin premium, mengaku langsung merasakan akibatnya. “Tarikan lebih baik. Suara mesin jadi lebih halus,” jelasnya sambil tersenyum.
Ya..., dengan menambahkan Power Booster, bukan hanya mencegah Anda dan orang lain kerancunan, juga akan membantu juga menjaga lingkungan tetap baik atau mengurangi pencemaran.
Bahkan bagi Anda yang suka tancap gas, namun kantong pas-pasan (berat juga beli bensin dengan oktan 92 ke atas), satu botol cukup untuk beberapa bulan (sesuai dengan jarak tempuh). Keuntungan lain, mesin akan lebih mudah distart di pagi hari, mengurangi biaya operasional (karena lebih irit bensin) dan perbaikan.
Ya... untuk mendapatkan nilai tambah ekstra, harus juga pengeluaran ekstra. Khusus dengan TOP 1 Power Booster, hanya untuk beberapa bulan dan bukan setiap mengisi bahan bakar!
0 Komentar:
Posting Komentar