Pendingin Mesin: Kok Tidak Lagi Air Saja?


KOMPAS.com-Mengapa untuk mendinginkan mesin harus menggunakan coolant  dan tidak lagi air saja? Padahal kemampuan air  sebagai penghantar sekaligus pelepas panas  lebih baik dibandingkan coolant? Coolant sendiri juga masih menggunakan air sebagai bahan utama!
Karat dan Korosi
Semua itu tentu ada alasannya. Sifat air, sangat rentan menimbulkan karat atau korosi terhadap materi yang dibuat dari logam, baik besi maupun non-besi. Sedangkan komponen mesin yang didinginkan dibuat dari logam.
Nah, salah satu alasan utama – juga ada lainnya -  jangan menimbulkan karat atau korosi pada sistem pendinginan.  Alasan lain, air mendidih pada suhu 100 derajat celcius yang menyebabkan munculnya gelombang udara> Kalau sudah begini, kemampuaan menghantar panas jadi berkurang.
Kalau karat terjadi pada sistem pendingin akibatnya akan parah. Termasuk bila ada endapan  yang menempel pada permukaan  logam yang didinginkan.  Kinerja sistem pendingin akan langsung turun. Pasalnya, panas mesin tidak bisa diteruskan  ke coolant, tetapi tertahan pada karat. Akibatnya, suhu mesin terlalu tinggi dan tentu saja mengancam kelangsungan hidupnya.
Endapan
Di samping itu,  endapan  (karat atau kotoran)  bisa menutupi permukaan  bagian dalam   blok mesin (yang berisi coolant),  radiator  yang dibuat dari aluminium, pipa penghubung radiator dan blok mesin, pompa pendingin, termostat dan tutup radiator. Kedua komponen yang disebutkan terakhir punya katup. Kalau kotor, dipastikan tidak bisa bekerja secara normal. Semuanya mengacam, mesin jadi terlalu panas.

Nah, untuk mencegah karat dan endapan tersebut, tidak cukup hanya mengandalkan air. Harus ada unsur lain yang bisa mencegah terjadinya karat, endapan juga juga membuat titik didih pendingin atau air lebih tinggi lagi. Karena itulah, pendingin kini  tidak lagi disebut air, tetapi coolant.
Di lain hal,  komposisi kimia air di setiap tempat berbeda-beda. Aiar di pergunungan batu, kadar kapurnya lebih tinggi dibandingkan air dekat lau. Sebaliknya, air yang dekat dengan  laut, selain mengandung kadar garam tinggi, juga ada cepat membentuk lumut. Kalau digunakan sebagai pendingin, akan cepat merusak sistem.
Karena itulah, kini dijual pendingin atau coolant yang sudah diramu dari pabrik.  Konsumen tinggal memasukkannya ke dalam radiator bila ingin menggantinya. Karena komposisi coolant sudah ditentukan, maka kini pabrik mobil tidak ada lagi menganjurkan untuk menambah air radiator melalui tutupnya. Pasalnya, jika pemilik mobil menambahkan air saja, mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi campuran. Akibatnya, kembali kondisi semula, mengancam kerja sistem pendingin mesin.
Di samping itu, juga tidak boleh mencampur coolant dari satu merek dengan merek. Kalau ingin mengganti coolant dari satu merek ke merek lain, seluruh sistem pendingin harus dibilas (radiator flush).  Dengan demikian, mencegah efek yang ditimbulkan. Maklum coolant terdiri dari unsur kimia dan akan menimbulkan berbagai reaksi saat suhu mesin naik. Ingat, saat mesin pnas, bukan hanya suhu coolant yang tinggi, juga tekanan yang ditimbulkannya!
Posted on 15.00 by THANK YOU and filed under | 0 Comments »

0 Komentar:

Posting Komentar